Aku di sini terjebak di mimpi buruk tiada akhir.
Hancur, sakit,
kecewa semua perasaan yang dulu pernah aku rasakan terulang untuk yang
kedua kalinya.
Masih ingatkah waktu kita pertama kali bertemu?
Malu, ragu, tapi seiring
berjalannya waktu kita merasa nyaman satu sama lain.
Masih ingat tidak
dulu kita sama-sama berjuang, strugling to keep our ship sailing.
Sampai
akhirnya hanya aku sendirian yang berjuang melewati sakitnya kenyataan.
Kamu sudah berhasil meyakinkanku bahwa memang kamu yang terbaik dan
pantas untukku.
Paling tidak setelah beberapa tahun belakangan ini,
sebelum kejenuhan itu menghampirimu.
Kejenuhan kecil yang bisa
mengalihkanmu untuk mendapatkan dia yang kamu anggap memang patut
diperjuangkan.
Kupikir semua bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Namun aku salah, semua
perhitunganku salah.
Aku memang yang terbaik untukmu, dulu.
Sekarang, aku bukan apa-apa.
Kamu kesampingkan semua kenangan dan perjuangan
yang selama ini kita jalani.
Sampai pada akhirnya sudah tidak ada lagi
kita.
Hanya aku.
Tuesday, January 1, 2013
Hanya Aku
Thanks for teaching me what love is. Thanks for giving me a really pain in the heart.
0 comments:
Post a Comment